Jumat, 25 Juli 2014

Budidaya MANGGIS

     Manggis adalah buah yang sudah sering kita dengar dan dikenal buah yang manis. Tapi, tahukah anda bahwa tanaman manggis dapat tumbuh subur di daerah yang banyak mendapat sinar matahari. Di Indonesia, tanaman ini bisa dibudidayakan di daerah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
     Kita memeng tahu buah manggis, tapi mungkin sedikit yang tahu bagaimana bentuk dari tanamannya sendiri. Berikut saya tampilkan gambar tanaman buah tersebut dimana terdapata gambar buah manggis yang dalam masa pembuahan sampai masa pematangan. 
          Gambar diatas dapat kita lihat bagaimana proses pembuahan terjadi.

     Untuk menghasilkan buah manggis yang baik dan mendapatkan hasil yang maksimum, kita harus mengetahui bagaimana proses budidayanya dan apa yang sebaiknya kita perhatikan dalam proses pembudidayaan. Sebelum kita ke proses budidaya, tentunya kita tahu bahwa proses budidaya itu diantaranya ada pengolahan lahan, pembibitan, pengairan, pemupukan dan tentunya pemeliharaan.
  1. Pengolahan Lahan
         Lahan yang disediakan untuk tanaman manggis, perlu memperhatikan aliran air atau biasa disebut dengan irigasi. Prhatikan juga tanaman-tanaman yang tidak diperlukan tumbuh di area lahan seperti alang-alang, rumput liar, ataupun perdu. Kemudian perlu dilakukan pembajakan agar tanah yang bongkahan besar tidak ada lagi. Jangan lupa jarak tanamnya dibuat standard yaitu 10 m dimana berbntuk segitiga sama kaki, diagonal ataupun bujur sangkar.
  2. Pembibitan
         Tanaman manggis bisa diperbanyak dengan bibit yang hasil penyambungan pucuk. Tanaman yang ditanam dari biji dapat berbunga pada umur 10-15 tahun. Sedangkan ditanam dari hasil sambungan dapat berbunga 5-7 tahun. Jadi anda bisa memilih untuk menanam dengan cara apa agar lebih cepat menghasilkan buah manggis tersebut.
  3. Pengairan
         Tanaman manggis yang berada dibawah 5 tahun, memerlukan kesediaan air yang cukup dan harus disiram 1-2 hari sekali. Namun, ketika sudah berumur diatas 5 tahun, proses penyiraman sebaiknya dikurangi dimana anda bisa melakukan penyiraman pada saat pagi hari.
  4. Pemupukan
         Bibit yang unggul ditanam di daerah musim hujan. Masukkan pupuk ZA 500gr, SP-36 250gr dan KCl 200gr ke dalam lubang yang sudah dibuat sebelumnya kemudian tutup dengan tanah.
  5. Pemeliharaan
         Pemeliharaan dapat anda lakukan dengan memperhatikan munculnya gulma disekitar tanaman, memperhatikan hama yang menyerang tanaman, sampai tanaman tersebut menghasilkan buah yang manis dan segar.

    Demikian informasinya. :)
    Smoga bermanfaat buat anda-anda yang mungkin akan melakukan budidaya manggis. 

Kamis, 12 Juni 2014

The Reason make Jelly Candle Mengkudu

       Sebelum membuat suatu produk, sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui apa manfaat dan bagaimana pohon industrinya. Berikut pohon industri dari mengkudu dan bagian mana yang aku pilih untuk membuat permen jelly mengkudu.

Pohon Industri Mengkudu


(Nelson, 2006)

Alasan memilih olahan Permen Jelly Mengkudu
            Mengkudu merupakan tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan dan memiliki banyak kandungan. Selain itu, tanaman ini juga mudah didapat dan mudah untuk dibudidaya. Buah ini kurang diminati oleh masyarakat karena bau dan rasanya yang tidak enak. Oleh sebab itu, tanaman mengkudu dulunya hanya diolah sebagai obat-abatan saja. Tujuan yang dari pembuatan permen jelly buah mengkudu yaitu untuk meningkatkan pemanfaatan buah mengkudu dalam penyembuhan penyakit serta menjadikan buah mengkudu sebagai makanan sehat yang digemari masyarakat dari semua kalangan. Menurut Goreti (2005), buah mengkudu memiliki kandungan zat anti kanker, zat anti bakteri, dan bisa digunakan sebagai zat pewarna yang diperoleh dari akar tanaman mengkudu.
Permen jelly merupakan suatu produk yang berbentuk padat yang teksturnya relatif lunak bila dikunyah, jernih dan elastis, terbuat dari gula, glukosa, gula jagung atau pemanis lain dengan cara mencampur sari buah dan bahan pembentuk gel yang diolah dengan teknik dan perlakukan tertentu. Permen jelly termasuk kembang gula lunak. Bahan yang digunakan dalam pembuatan permen  jelly harus memenuhi syarat yaitu mengandung: pektin, gula, asam, pengenyal (Margono, 1997). Permen jelly memiliki rasa dan aroma yang khas kembang gula, biasanya dibuat dari sari buah, sukrosa, pektin, asam, zat pengental atau pengenyal, tepung gula, dan air.
Penambahan sukrosa dalam pembuatan produk makanan berfungsi untuk memberikan rasa manis, dan dapat pula sebagai pengawet yaitu dalam konsentrasi tinggi menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menurunkan aktivitas air dari bahan. Asam sitrat berfungsi sebagai pemberi rasa asam dan mencegah kristalisasi gula. Selain itu asam sitrat juga berfungsi sebagai katalisator hidrolisa sukrosa ke bentuk gula invert selama penyimpanan serta penjernih gel yang dihasilkan. Keberhasilan pembuatan permen jelly tergantung dari derajat keasaman untuk mendapat pH yang diperlukan. Nilai pH dapat diturunkan dengan penambahan sejumlah kecil asam sitrat. Penambahan asam sitrat dalam permen jelly beragam tergantung dari bahan baku pembentuk gel yang digunakan. Banyaknya asam sitrat yang digunakan dalam permen jelly berkisar 0,2-0,3 % (Margono, 1997).
Menurut Winarno (2004), fungsi gelatin adalah untuk memperbaiki tekstur, struktur dan kekenyalan khususnya pada pembuatan permen. Fungsi utama agar–agar adalah sebagai bahan pembuat gel, pemantap, penstabil, pengemulsi, pengental, pengisi, penjernih, dan digunakan pula pada industri makanan yaitu untuk meningkatkan viskositas sup, saus, serta dalam pembuatan fruit jelly. Karagenan dapat membentuk gel dengan baik sehingga dapat diaplikasikan pada berbagai produk seperti pembentuk gel, penstabil, pensuspensi, pembentuk tekstur emulsi dll, terutama pada produk jelly. Pektin yang digunakan untuk pembuatan permen jelly antara 0,75%-1,5%. Buah mengkudu memiliki kandungan pektin sebesar 0,8047% sehingga memenuhi persyaratan minimal untuk dapat dibuat permen jelly.

Cara Membuat:
Proses pembuatan permen jelly dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengolahan dan tahap penyelesaian.
1.    Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan untuk memilih bahan yang berkualitas, yaitu dengan memperhatikan dan menyeleksi berdasarkan karakteristik dari sifat bahan yang digunakan secara teliti, kemudian dilakukan penimbangan bahan secara benar dan tepat, agar permen jelly yang dihasilkan memiliki karakteristik fisik, kimia maupun organoleptik yang diharapkan.
a) Persiapan Alat
Persiapan alat adalah kegiatan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam proses pembuatan permen jelly. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan permen jelly adalah: alat pengukur, alat pengolahan, alat pencetak, dan alat pengemas. Alat Pengukur yang digunakan berupa timbangan, gelas ukur, dan alat pengukur suhu. Alat pengolah yang digunakan berupa kompor, saringan, panci, pengaduk serta alat pencetak. Pengemas yang digunakan adalah plastik dan toples.
b) Persiapan Bahan
Persiapan bahan merupakan kegiatan mempersiapkan semua bahan yang digunakan dalam pembuatan permen jelly. Persiapan bahan meliputi: Menentukan jenis bahan, dan memilih bahan berdasarkan kriteria yang benar.
(1)  Ekstrak buah mengkudu
Buah yang digunakan harus memiliki kriteria berwarna kuning dan sudah matang, utuh, tidak luka atau rusak. Kemudian buah diekstrak menggunakan etanol agar didapat hasil ekstraksi yang optimum yaitu memiliki kadar vitamin C maupun antioksidan yang tinggi.
(2)  Pengenyal
Pengenyal yang digunakan adalah gelatin, karagenan dan agar-agar yang masih baik, belum terjadi perubahan warna, rasa, dan aroma, bersih dari kotoran atau serangga.
(3)  Gula
Gula yang digunakan adalah gula pasir yang berkristal, warna putih tidak ada campuran bahan tambahan lain, bersih dari kotoran dan serangga.
(4)  Air
Air yang digunakan adalah air yang sehat, jernih memiliki persyaratan fisik, kimia, mikrobiologi dan radioaktif.
(5)  Gula tepung
Gula tepung yang digunakan adalah gula yang dihancurkan dan dihaluskan tanpa tambahan bahan lain, warna putih, tidak menggumpal.

2.   Tahap Pengolahan
Tahap pelaksanaan merupakan proses dalam pembuatan permen jelly. Tahap pelaksanaan meliputi pemasakan campuran sari buah, pemasakan kembang gula jelly, penuangan ke cetakan, pendinginan, pembentukan, dan pelapisan dengan gula tepung.
a) Pembuatan ekstrak buah mengkudu
Buah mengkudu dicuci kemudian dihancurkan dengan blender. Buah mengkudu yang telah dihancurkan (slurry) dilarutkan menggunakan etanol 70% dan diaduk selama 3 jam, dengan rasio buah mengkudu : etanol = 1:1, 1:2 dan 1:3. Slurry yang telah dilarutkan kemudian disaring menggunakan penyaring vakum. Setelah didapat filtrat kemudian dipekatkan dengan rotari evaporator dengan suhu 40 °C hingga didapat filtrat pekat (etanol teruapkan semua).
b) Pemasakan Permen Jelly
Campuran ekstrak mengkudu pekat ditambahkan gula pasir, garam, pektin dan asam sitrat sambil dipanaskan pada suhu 50 0C agar vitamin C dan antioksidannya tidak rusak. Bahan pengental (gelatin, karagenan dan agar-agar yang sebelumnya dilarutkan dengan air panas) masing-masing, diaduk hingga mengental.
c) Penuangan Ke Cetakan
Adonan permen yang sudah membentuk gel, dituangkan ke dalam loyang (apabila permen dalam pembentukannya ingin dipotong-potong) atau langsung ke cetakan. Penuangan ini bertujuan memberi bentuk permen  jelly. Selama penuangan adonan, terjadi pelepasan gelembung–gelembung udara sisa pemasakan, sehingga diperoleh permen jelly dengan gel yang jernih. Selanjutnya dibiarkan selama 15-30 menit dalam suhu ruangan.

d) Pendinginan
Pendinginan merupakan proses perlakuan agar permen  jelly menjadi dingin. Maksud pendinginan adalah untuk mempermudah pada saat pengeluaran permen jelly dari cetakan dan tidak merusak bentuk pada saat pengirisan. Pendinginan ini dilakukan dengan dua cara yaitu didinginkan pada suhu ruangan ( 25°C-27°C ) selama kurang lebih sehari, (Hidayat dan Ikhariztiana, 2004) dan didinginkan dalam almari es (cooler) dengan suhu 0°C – 4°C selama 12 jam (Marliati, 1992).
e) Pelapisan dengan Gula Tepung
Pelapisan gula tepung pada permukaan permen jelly bertujuan menghilangkan sifat lengket pada permen jelly. Pelapisan ini dilakukan dengan cara permen jelly digulingkan diatas gula tepung hingga merata.

3.   Tahap Penyelesaian
Permen  jelly yang sudah dicetak dan dilapisi dengan gula tepung, dikemas dalam plastik dan ditutup rapat atau dipres supaya tidak ada udara yang masuk, baru disimpan dalam wadah atau stoples yang rapat.
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil permen jelly mengkudu pada prinsipnya sama dengan permen jelly biasa yaitu : Pemilihan buah, penambahan gula, penggunaan pengenyal, pemasakan, dan pendinginan yang telah diuraikan sebelumnya. Penggunaan berbagai jenis pengenyal dalam pembuatan permen jelly mengkudu yaitu gelatin, tepung agar-agar, dan karagenan menjadikan hasil produk kembang gula jelly kualitasnya berbeda. Hal ini dikarenakan gelatin, tepung agar-agar dan karagenan berasal dari jenis yang berbeda.
Hasil yang diharapkan dalam pembuatan permen jelly mengkudu yaitu warna permen jelly yang cerah, jernih seperti agar-agar, aromanya tidak lagi seperti aroma buah mengkudu, teksturnya kenyal dan elastis, rasa manis agak asam yang memang dasar dari permen jelly pada umumnya, dan kandungan vitamin C maupun antioksidannya tetap tinggi.
(Nurul, 2012)





DAFTAR PUSTAKA
Goreti, Maria. Sehat dengan Mengkudu.  Yogyakarta: UGM Press.
Margono, S. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nelson, A. 2006. Manfaat dan Khasiat Mengkudu. Bandung: Alfabeta.
Nurul, A. 2012. Pembuatan Jelly Mengkudu. http://noeroel-awalliyah.blogspot.com/2012/05/pembuatan-jelly-mengkudu.html. (diakses pada tanggal 28 Februari 2014)
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.