STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PERKEMBANGAN
PENYULUHAN
PERTANIAN DI DAERAH LAMPUNG BARAT
Prayulina Simarmata
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
ABSTRACT
Communication constitutes instance that
did by two person and also deeper passes on an order those is utilized by all
area included agriculturals. At agricultural area, needed communication by
agricultural extension agent. That farmer gets the picture to make the point
gets good cultivation, knowing innovation those are utilized. Media that utilized
by extension agent as catak's media and electronics. Lampung is Western
experiences farm extent decrease because farmer utilize luxuriant inorganic
material. It begets difficult earth at o so not functioning on plant.
Therefore, Lampung's farmer West need agricultural extension agent that have
extensive knowledge, having experience and has commitment as extension agent.
As extension agent, momentous extension agent role and have in order not to
been understood misunderstanding happening in torches. By rule minister
Apparatus Utilization state State
extension agent role is preparation and planning agricultural extension,
Performing agricultural extension,
Evaluation and counselling reporting, Counselling development and extension
agent profession Development, Counselling supporter activity
Keywords:
communication, extension agent, regulation
ABSTRAK
Komunikasi
merupakan kejadian yang dilakukan oleh dua orang maupun lebih dalam
menyampaikan suatu pesan yang digunakan oleh semua bidang termasuk pertanian.
Di bidang Pertanian, komunikasi dibutuhkan oleh penyuluh pertanian. Agar petani
dapat memahami cara bercocok tanam yang baik, mengetahui inovasi-inovasi yang
digunakan. Media yang digunakan penyuluh berupa media catak dan elektronik.
Lampung Barat mengalami penurunan luas lahan karena petani menggunakan bahan
anorganik berlebih. Hal ini mengakibatkan tanah sulit diolah sehingga tidak
berfungsi pada tanaman. Oleh karena itu, petani Lampung Barat membutuhkan
penyuluh pertanian yang memiliki wawasan yang luas, memiliki pengalaman dan
memiliki komitmen sebagai penyuluh. Sebagai penyuluh, peran penyuluh sangat
penting dan harus dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menyuluh.
Menurut Peraturan MENPAN peran penyuluh adalah
Persiapan dan perencanaan penyuluhan pertanian, Pelaksanaan penyuluhan pertanian, Evaluasi dan pelaporan
penyuluhan, Pengembangan penyuluhan dan
Pengembangan profesi penyuluh, Kegiatan penunjang
penyuluhan
Kata Kunci: komunikasi, penyuluh, peraturan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan
negara yang agraris karena lahan pertanian Indonesia yang sangat produktif.
Namun, itu tidak memastikan Indonesia menjadi negara maju. Karena adanya
keterbatasan-keterbatasan sektor pertanian misalnya keterbatasan usia
produktif, keterbatasan sumber daya manusia yang mengolah maupun meningkatkan
produksi pertanian, keterbatasan
pengetahuan petani yang membuat hasil produksi tidak maksimal, dan keterbatasan
komunikasi antarpetani.
Adanya tujuan
pembangunan pertanian adalah untuk menjadikan pertanian yang tangguh dalam
ketahanan pangan, meningkatkan daya saing produk pertanian dan meningkatkan
kesejahteraan petani. Dengan adanya tujuan ini, diharapkan kepada penyuluh
pertanian dapat melakukan tugasnya sebagai penyuluh yang memiliki kemampuan dan
memiliki ilmu dalam bidang pertanian. Tanpa adanya penyuluh, para petani tidak
akan mengetahui inovasi-inovasi yang baru dan tidak menguasai cara
bercocoktanam yang baik.
Gunakan Komunikasi
merupakan hal yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu
pesan. Komunikasi digunakan dalam segala bidang termasuk bidang pertanian yang
digunakan oleh penyuluh pertanian. Melalui komunikasilah penyuluh dapat
menyampaikan bagaimana bercocok tanam yang baik, inovasi yang digunakan dalam
pertanian dengan menggunakan media-media yang mendukung.
Tujuan
·
Untuk mengetahui kondisi pertanian di Lampung Barat.
·
Untuk mengetahui strategi komunikasi pertanian
·
Untuk mengetahui peran penyuluh pertanian di Lampung Barat
·
Untuk mengetahui upaya peningkatan peran penyuluh pertanian
Manfaat
·
Agar dapat mengetahui kondisi pertanian Lampung Barat
·
Agar dapat mengetahui strategi komunikasi pertanian
·
Agar dapat mengetahui peran penyuluh pertanian Lampung Barat
·
Untuk mengetahui upaya peningkatan penyuluh pertanian
METODE YANG DIGUNAKAN
1.
Metode
Pengumpulan Data
Data
diperoleh dengan cara primer maupun sekunder. Cara primer dapat diperoleh dari
kuisioner yang diserahkan kepada petani sedangkan cara sekunder diperoleh dari
badan penyelenggara penyuluh pertanian.
2.
Metode
Analisis Data
Analisis
data menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis penyuluh pertanian yang
ada dan perannya terhadap petani dalam memajukan pertanian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Kondisi Pertanian di Lampung
Luas wilayah Kabupaten Lampung Barat
sebesar 4 950.40 km2 atau 13.99% dari luas wilayah Provinsi Lampung
dengan mata pencaharian pokok sebagian besar penduduknya sebagai petani.
Komoditas padi sawah di Kabupaten Lampung Barat memperlihatkan bahwa tahun 2007
terjadi penurunan luas lahan seluas 1.115 hektar dari tahun 2002 yang disertai
dengan adanya peningkatan indeks pertanaman padi sawah dari 0.91 menjadi 1.64
mampu meningkatkan produksi padi sawah sebesar 62.04% dari 90 088 ton Gabah
Kering Panen (GKP) menjadi 145 977 ton GKP dengan produktivitas lahan yang cenderung
stabil (4.35 ton/ha). Sementara itu, peningkatan produksi ubi kayu tahun 2007
disebabkan adanya peningkatan produktivitas lahan 22.28%, yaitu 18.35 ton/ha
dari 10.10 ton/ha tahun 2002 serta bertambahnya luas lahan seluas 145 hektar
(45.74%). Potensi lahan padi sawah di Kabupaten Lampung Barat menurut
Bakosurtanal (2004) adalah 21 791.20 hektar sehingga rasio pemenuhan kebutuhan
luas lahan padi sawah tahun 2007 adalah 158.58% berdasarkan kebutuhan luas
lahan ideal dan 134.89% berdasarkan kebutuhan luas lahan aktual. Dengan
demikian, kebutuhan lahan untuk memproduksi beras dalam pemenuhan kebutuhan
penduduk masih dapat dipenuhi dari potensi lahan yang ada.
Data Dinas Pertanian setempat
menunjukkan luas lahan pertanian di Lampung 2010 mencapai 384.241 hektare,
sekitar 70 persen atau 230.000 hektare diantaranya dalam kondisi rusak. Karena, petani menggunakan pupuk anorganik yang
berlebihan. Sehingga menghilangkan unsur hara yang ada di dalam tanah dan
menyebabkan tanah yang mengeras dan sulit untuk diolah. Petani Lampung kurang
menyadari bahwa tindakan itu adalah salah. Sebaiknya, petani tidak menggunakan
pupuk anorganik secara terus-menerus dan melebihi dosis. Petani di Lampung
Barat rata-rata dari pendidikan yang rendah sehingga memungkinkan petani untuk
menggunakan cara bercocoktanam yang tidak baik.
Keadaan yang seperti ini,
sangat membutuhkan penyuluh yang memiliki pengetahuan yang luas mengenai
masalah yang dihadapi oleh daerah Lampung bagian Barat, memiliki kemampuan
dalam berkomunikasi yang dibutuhkan untuk meyakinkan petani bahwa menggunakan
pupuk anorganik secara berlebihan akan berdampak negatif pada tanah sehingga
tidak berfungsi pada tanaman karena unsur hara yang seharusnya dimilki tanah
sudah hilang dan membuat tekstur tanah menjadi keras (sulit diolah).
2.
Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian
Penyuluh pertanian yang baik adalah yang
memiliki kemampuan dan mengetahui hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
memberikan informasi mengenai pertanian. Sebagai penyuluh, diperlukan kemampuan
berkomunikasi yang baik dan benar dalam memberikan suatu informasi kepada
petani tetapi tidak menentukan petani yang berpendidikan tinggi ataupun yang
tidak berpendidikan yang terpenting adalah pengalaman menyuluh atau ikut serta
dalam pelatihan. Untuk berkomunikasi yang baik diperlukan fasilitas yang dapat
meyakinkan petani bahkan mengajak petani untuk memanfaatkan lahan yang ada
semaksimal mungkin. Fasilitas yang digunakan penyuluh adalah media elektronik
dan media cetak yang juga digunakan dalam memperoleh wawasan luas.
Menurut Ban & Hawkins, 1999 memberikan strategi dalam
menyuluh:
Karakterisik penyuluh diketahui dengan memiliki keahlian,
keterampilan, dan keadaan lingkungan. Penyuluh yang memiliki keahlian atau
dikatakan memiliki pengalaman menyuluh lebih berwibawa dibandingkan dengan yang
tidak memiliki pengalaman sama sekali yaitu tidak dapat meyakinkan petani bahwa
materi yang dimiliki tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Petani yang tidak memiliki pengetahuan dan memiliki banyak
masalah dalam bidang pertanian, penyuluh dapat memberikan informasi mengenai
masalah yang dihadapi petani. Dengan menggunakan kasus yang sudah terjadi
sebelumnya dan mengaitkan kasus tersebut kepada masalah yang ada.
Petani yang memiliki kebiasaan untuk selalu menggunakan
obat-obatan yang berlebih akan membuat tanah pada tanaman tidak akan berfungsi
dengan baik. Penyuluh dapat menginformasikan bahwa itu adalah tindakan yang
tidak baik dengan memberikan fakta-fakta yang ada dan kerugian yang terjadi.
Penyuluh tidak selalu memberikan materi yang sama di setiap
tempat. Karena tidak semua tempat memiliki potensi yang sama. Penyuluh
memberikan materi sesuai dengan kondisi dan potensi yang mendukung agar
mencapai produktivitas pertanian yang maksimal.
Penyuluh menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh petani
agar petani memahami apa yang sebaiknya dilakukan dan yang tidak dilakukan
dalam bertani.
Komunikasi yang
baik dipengaruhi oleh pengalaman, umur, dan pendidikan. Pengalaman dalam
menyuluh akan membuat penyuluh tersebut semakin terbiasa menghadapi
petani-petani yang membutukan informasi lebih luas. Umur menentukan gaya bahasa
yang digunakan penyuluh dalam menyampaikan pesan dan berusaha untuk membuat
petani dapat memahami sepenuhnya dan melaksanakan apa yang sebaiknya dilakukan.
Pendidikan menentukan penyuluh yang memiliki wawasan yang luas. Sehingga, jika
petani meberikan pertanyaan tentang pertanian maka penyuluh tersebut dapat
menjawabnya dengan baik sesuai fakta yang ada.
Proses
penyuluhan pertanian yang terjadi menggunakan pendekatan kelompok formal.
Kelompok formal disni merupakan suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk
pelaksanaan dan realisasi tugas tertentu, yang anggota-anggotanya diangkat dan
dilegitimasi oleh suatu badan atau organisasi terutama pihak desa. Proses
komunikasi yang digunakan dalam komunikasi kelompok adalah model model
S-M-C-R-E (source/ sumber, message/pesan, channel/saluran,
receiver/penerima, effect/pengaruh).
· Source/sumber
Sumber yang
berasal dari penyuluh yang memberikan suatu pesean ataupun infomasi yang ada
yang diberikan kepada para petani.
· Message/Pesan
Pesan adalah
informasi yang digunakan penyuluh dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
petani.
· Channel/saluran
Saluran yang
digunakan penyuluh adalah media-media cetak maupun elektronik untuk memperoleh
informasi-informasi yang ada.
· Receiver/penerima
Penerima pesan
disini adalah petani.
· Effect/pengaruh
Pengaruh yang
ada selama proses komunikasi adalah hambatan, gangguan sinyal, ataupun
pemahaman petani.
3.
Peran Penyuluh Pertanian di Lampung Barat
Sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/02/MENPAN/2/2008
tahun 2008, tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya,Bahwa
tugas pokok penyuluh pertanian adalah melakukan kegiatan:
1)
Persiapan
dan perencanaan penyuluhan pertanian,
Penyuluh yang mempersiapkan dan merencanakan ingin melakukan
penyuluhan pertanian akan bekerja dengan baik. karena, sudah mempersiapkan
hal-hal yang diperlukan selama menyuluh.
2)
Pelaksanaan
penyuluhan pertanian,
Penyuluh melaksanakan penyuluhan di suatu daerah yang sudah
direncanakan sebelumnya dengan menggunakan media yang layak dan yang mendukung
berjalannya proses menyuluh.
3)
Evaluasi
dan pelaporan penyuluhan,
Penyuluh akan mengevaluasi hasil kerja yang dilaksanakan
tersebut dan memberikan laporan kepada Kepala Penyuluh.
4)
Pengembangan
penyuluhan dan Pengembangan profesi penyuluh,
Setiap penyuluh memiliki kekurangan maupun kelebihan dalam
menyuluh. Hasil evaluasi akan menentukan bagaimana kinerja yang dilaksanakan
sebelumnya. Sehingga penyuluh dapat mengembangkan dan memperbaiki profesi
sebagai penyuluh.
5)
Kegiatan
penunjang penyuluhan
Menyuluh tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kegiatan
penunjang yang mendukung kegiatan menyuluh tersebut. Biasanya bersifat reward
atau dana.
Dari data diatas, penyuluh yang memahami perannya lebih banyak
kategori sedang. Sedang maksudnya adalah kemampuan penyuluh daerah Lampung
Barat dalam memahami peran-peran menyuluh.
Dari data diatas, pendidkan merupakan hal yang menentukan
tingkat pemahaman tupoksi tersebut. Penyuluh yang memiliki pendidikan yang
semakin tinggi, akan semakin memahami tugas ataupun fungsi dari penyuluh.
Pengalamn juga mempengaruhi tingkat pemahaman tupoksi. Namun, tidak selamanya
peyuluh dapat memahami tupoksi tersebut. Jika dibandingkan dengan payuluh yang
baru dan lama, akan terlihat berbeda tingkat pemahamannya. Penyuluh yang
melakukan kinerja yang sesuai harapan, akan memberikan reward atau gaji
tambahan. Hal ini akan memicu para penyuluh yang ada di Lampung Barat.
4.
Upaya Peningkatan Penyuluh Pertanian
Petani Indonesia masih memiliki keyakinan bahwa cara yang
digunakan adalah cara yang terbaik tanpa membandingkan hal lain. Karena,
pendidikan yang dimiliki petani rendah dan hanya mengutamakan keuntungan semata
tidak peduli terhadap kondisi alam sekitar. Untuk dapat meyakinkan petani, maka
Penyuluh sebaiknya mengenali keadaan petani baik dari segi psikologis maupun
dari segi kondisi yang dialami petani. Penyuluh sebaiknya mengetahui
permasalahan yang dihadapi petani terhadap tanaman yang diserang oleh penyakit
tanaman maupun diserang oleh hama.
Upaya yang dapat
dilakukan adalah
· Pemerintah
daerah dalam hal ini BP4K perlu menyediakan perpustakaan bagi penyuluh
pertanian, yang berisi buku-buku ilmu pengetahuan, kemudahan akses internet dan
kaset-kaset atau Compact Disc (CD) yang berisi pengetahuan
tentang teknologi pertanian yang memang sangat diperlukan penyuluh pertanian
dan petani.
Adanya perpustakaan akan membangkitkan semangat penyuluh dalam
menerima informasi-informasi yang dengan mudah diakses darimanapun.
· Penyuluh
pertanian yang berprestasi atau bekerja dengan baik agar diberikan penghargaan
berupa piagam penghargaan, tabungan pendidikan bagi putera-puterinya atau
memberikan kesempatan kepada penyuluh pertanian yang berprestasi untuk
melaksanakan ibadah haji.
Upaya ini membuat penyuluh akan berlomba-lomba dalam memberikan
penyuluhan dengan baik sesuai yang diharapka oleh pemerintah maupun yang
diharapkan petani.
· Adanya
program pelatihan yang berkelanjutan baik yang difasilitasi oleh BP4K dengan
melibatkan dinas/instansi/kantor yang terkait sebagai narasumber dengan
memperbanyak materi.
Dengan adanya pelatihan, akan membuat penyuluh mendapat
pengalaman yang baik sebelum melaksanakan penyuluhan ke petani dan melaksanakan
dengan baik. di dalam pelatihan, diberikan sebanyak-banyaknya informasi
mengenai pertanian. Namun, jika melakukan penyuluhan, penyuluh harus memiliki
keahlian dalam menentukan materi apa yang tepat dalam kondisi-kondisi yang ada.
Kesimpulan
Komunikasi merupakan kejadian yang
dilakukan oleh 2 orang maupun sekelompok orang dalam menyampaikan suatu pesan.
Komunikasi sangat penting dalam bidang apapun termasuk dalam bidang pertanian
yang digunakan oleh penyuluh. Penyuluh pertanian harus memiliki keahlian dalam
melakukan penyuluhan dan memiliki pengalaman menyuluh untuk meyakinkan petani
agar petani mengetahui inovasi yang baru dalam pertanian dan mengetahui
bercocoktanam yang baik dan benar.
Di Lampung
Barat, penyuluh pertanian dari berbagai kalangan yaitu dari SLTA, sampai yang
S1. Saat ini, penyuluh pertanian sudah menggunakan teknologi yaitu fasilitas
dalam menyampaikan informasi-informasi ataupun mendapatkan informasi mengenai
pertanian yaitu media cetak ataupun media elektronik. Fasilitas ataupun reward
yang didapatkan oleh penyuluh bergantung pada pengalaman menyuluh, kinerja
penyuluh.
Saran
Sebagai penyuluh pertanian, sebaiknya tidak hanya karena reward
yang disediakan pemerintah melainkan karena adanya tujuan yang telah ditetapkan
dan adanya komitmen yaitu untuk memajukan ataupun mengembangkan produktivitas
pertanian Lampung Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat
statistik Kabupaten Lampung Barat. 2007. Lampung Barat dalam Angka. BPS Lampung
Barat: Lampung.
Mardikanto T. 1993.
Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: 11 Maret University Press
Murdiyanto, Eko. 2010. SEPA Vol 6 No. 2. Universitas Sebelas Maret:
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Mustika, dkk. 2008.Keragaan Penyuluh Pertanian Dalam Upaya Mendukung
Pembangunan Ketahanan Pangan Di Kabupaten Lampung Barat. Bogor: Pascasarjana
IPB