Selasa, 14 Mei 2013

Artikel Daskom.

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PERKEMBANGAN
PENYULUHAN PERTANIAN DI DAERAH LAMPUNG BARAT

Prayulina Simarmata
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya




ABSTRACT
Communication constitutes instance that did by two person and also deeper passes on an order those is utilized by all area included agriculturals. At agricultural area, needed communication by agricultural extension agent. That farmer gets the picture to make the point gets good cultivation, knowing innovation those are utilized. Media that utilized by extension agent as catak's media and electronics. Lampung is Western experiences farm extent decrease because farmer utilize luxuriant inorganic material. It begets difficult earth at o so not functioning on plant. Therefore, Lampung's farmer West need agricultural extension agent that have extensive knowledge, having experience and has commitment as extension agent. As extension agent, momentous extension agent role and have in order not to been understood misunderstanding happening in torches. By rule minister Apparatus Utilization state State  extension agent role is preparation and planning agricultural extension,   Performing agricultural extension, Evaluation and counselling reporting,   Counselling development and extension agent profession Development,   Counselling supporter activity

Keywords: communication, extension agent, regulation

ABSTRAK
Komunikasi merupakan kejadian yang dilakukan oleh dua orang maupun lebih dalam menyampaikan suatu pesan yang digunakan oleh semua bidang termasuk pertanian. Di bidang Pertanian, komunikasi dibutuhkan oleh penyuluh pertanian. Agar petani dapat memahami cara bercocok tanam yang baik, mengetahui inovasi-inovasi yang digunakan. Media yang digunakan penyuluh berupa media catak dan elektronik. Lampung Barat mengalami penurunan luas lahan karena petani menggunakan bahan anorganik berlebih. Hal ini mengakibatkan tanah sulit diolah sehingga tidak berfungsi pada tanaman. Oleh karena itu, petani Lampung Barat membutuhkan penyuluh pertanian yang memiliki wawasan yang luas, memiliki pengalaman dan memiliki komitmen sebagai penyuluh. Sebagai penyuluh, peran penyuluh sangat penting dan harus dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menyuluh. Menurut Peraturan MENPAN peran penyuluh adalah  Persiapan dan perencanaan penyuluhan pertanian, Pelaksanaan penyuluhan pertanian, Evaluasi dan pelaporan penyuluhan, Pengembangan penyuluhan dan Pengembangan profesi penyuluh, Kegiatan penunjang penyuluhan
Kata Kunci: komunikasi, penyuluh, peraturan

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang agraris karena lahan pertanian Indonesia yang sangat produktif. Namun, itu tidak memastikan Indonesia menjadi negara maju. Karena adanya keterbatasan-keterbatasan sektor pertanian misalnya keterbatasan usia produktif, keterbatasan sumber daya manusia yang mengolah maupun meningkatkan produksi pertanian,  keterbatasan pengetahuan petani yang membuat hasil produksi tidak maksimal, dan keterbatasan komunikasi antarpetani.
Adanya tujuan pembangunan pertanian adalah untuk menjadikan pertanian yang tangguh dalam ketahanan pangan, meningkatkan daya saing produk pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan adanya tujuan ini, diharapkan kepada penyuluh pertanian dapat melakukan tugasnya sebagai penyuluh yang memiliki kemampuan dan memiliki ilmu dalam bidang pertanian. Tanpa adanya penyuluh, para petani tidak akan mengetahui inovasi-inovasi yang baru dan tidak menguasai cara bercocoktanam yang baik.


Gunakan Komunikasi merupakan hal yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan. Komunikasi digunakan dalam segala bidang termasuk bidang pertanian yang digunakan oleh penyuluh pertanian. Melalui komunikasilah penyuluh dapat menyampaikan bagaimana bercocok tanam yang baik, inovasi yang digunakan dalam pertanian dengan menggunakan media-media yang mendukung.

Tujuan
·      Untuk mengetahui kondisi pertanian di Lampung Barat.
·      Untuk mengetahui strategi komunikasi pertanian
·      Untuk mengetahui peran penyuluh pertanian di Lampung Barat
·      Untuk mengetahui upaya peningkatan peran penyuluh pertanian

Manfaat
·      Agar dapat mengetahui kondisi pertanian Lampung Barat
·      Agar dapat mengetahui strategi komunikasi pertanian
·      Agar dapat mengetahui peran penyuluh pertanian Lampung Barat
·      Untuk mengetahui upaya peningkatan penyuluh pertanian

METODE YANG DIGUNAKAN
1.    Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan cara primer maupun sekunder. Cara primer dapat diperoleh dari kuisioner yang diserahkan kepada petani sedangkan cara sekunder diperoleh dari badan penyelenggara penyuluh pertanian.

2.    Metode Analisis Data
Analisis data menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis penyuluh pertanian yang ada dan perannya terhadap petani dalam memajukan pertanian.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1.    Kondisi Pertanian di Lampung
       Luas wilayah Kabupaten Lampung Barat sebesar 4 950.40 km2 atau 13.99% dari luas wilayah Provinsi Lampung dengan mata pencaharian pokok sebagian besar penduduknya sebagai petani. Komoditas padi sawah di Kabupaten Lampung Barat memperlihatkan bahwa tahun 2007 terjadi penurunan luas lahan seluas 1.115 hektar dari tahun 2002 yang disertai dengan adanya peningkatan indeks pertanaman padi sawah dari 0.91 menjadi 1.64 mampu meningkatkan produksi padi sawah sebesar 62.04% dari 90 088 ton Gabah Kering Panen (GKP) menjadi 145 977 ton GKP dengan produktivitas lahan yang cenderung stabil (4.35 ton/ha). Sementara itu, peningkatan produksi ubi kayu tahun 2007 disebabkan adanya peningkatan produktivitas lahan 22.28%, yaitu 18.35 ton/ha dari 10.10 ton/ha tahun 2002 serta bertambahnya luas lahan seluas 145 hektar (45.74%). Potensi lahan padi sawah di Kabupaten Lampung Barat menurut Bakosurtanal (2004) adalah 21 791.20 hektar sehingga rasio pemenuhan kebutuhan luas lahan padi sawah tahun 2007 adalah 158.58% berdasarkan kebutuhan luas lahan ideal dan 134.89% berdasarkan kebutuhan luas lahan aktual. Dengan demikian, kebutuhan lahan untuk memproduksi beras dalam pemenuhan kebutuhan penduduk masih dapat dipenuhi dari potensi lahan yang ada.
       Data Dinas Pertanian setem­pat menunjukkan luas lahan pertanian di Lampung 2010 mencapai 384.241 hektare, sekitar 70 persen atau 230.000 hektare diantaranya dalam kondisi ru­sak. Karena, petani menggunakan pupuk anorganik yang berlebihan. Sehingga menghilangkan unsur hara yang ada di dalam tanah dan menyebabkan tanah yang mengeras dan sulit untuk diolah. Petani Lampung kurang menyadari bahwa tindakan itu adalah salah. Sebaiknya, petani tidak menggunakan pupuk anorganik secara terus-menerus dan melebihi dosis. Petani di Lampung Barat rata-rata dari pendidikan yang rendah sehingga memungkinkan petani untuk menggunakan cara bercocoktanam yang tidak baik.
       Keadaan yang seperti ini, sangat membutuhkan penyuluh yang memiliki pengetahuan yang luas mengenai masalah yang dihadapi oleh daerah Lampung bagian Barat, memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang dibutuhkan untuk meyakinkan petani bahwa menggunakan pupuk anorganik secara berlebihan akan berdampak negatif pada tanah sehingga tidak berfungsi pada tanaman karena unsur hara yang seharusnya dimilki tanah sudah hilang dan membuat tekstur tanah menjadi keras (sulit diolah).

2.    Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian
            Penyuluh pertanian yang baik adalah yang memiliki kemampuan dan mengetahui hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memberikan informasi mengenai pertanian. Sebagai penyuluh, diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar dalam memberikan suatu informasi kepada petani tetapi tidak menentukan petani yang berpendidikan tinggi ataupun yang tidak berpendidikan yang terpenting adalah pengalaman menyuluh atau ikut serta dalam pelatihan. Untuk berkomunikasi yang baik diperlukan fasilitas yang dapat meyakinkan petani bahkan mengajak petani untuk memanfaatkan lahan yang ada semaksimal mungkin. Fasilitas yang digunakan penyuluh adalah media elektronik dan media cetak yang juga digunakan dalam memperoleh wawasan luas.
     Menurut Ban & Hawkins, 1999 memberikan strategi dalam menyuluh:

Karakterisik penyuluh diketahui dengan memiliki keahlian, keterampilan, dan keadaan lingkungan. Penyuluh yang memiliki keahlian atau dikatakan memiliki pengalaman menyuluh lebih berwibawa dibandingkan dengan yang tidak memiliki pengalaman sama sekali yaitu tidak dapat meyakinkan petani bahwa materi yang dimiliki tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Petani yang tidak memiliki pengetahuan dan memiliki banyak masalah dalam bidang pertanian, penyuluh dapat memberikan informasi mengenai masalah yang dihadapi petani. Dengan menggunakan kasus yang sudah terjadi sebelumnya dan mengaitkan kasus tersebut kepada masalah yang ada.

Petani yang memiliki kebiasaan untuk selalu menggunakan obat-obatan yang berlebih akan membuat tanah pada tanaman tidak akan berfungsi dengan baik. Penyuluh dapat menginformasikan bahwa itu adalah tindakan yang tidak baik dengan memberikan fakta-fakta yang ada dan kerugian yang terjadi.

Penyuluh tidak selalu memberikan materi yang sama di setiap tempat. Karena tidak semua tempat memiliki potensi yang sama. Penyuluh memberikan materi sesuai dengan kondisi dan potensi yang mendukung agar mencapai produktivitas pertanian yang maksimal.

Penyuluh menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh petani agar petani memahami apa yang sebaiknya dilakukan dan yang tidak dilakukan dalam bertani.

Komunikasi yang baik dipengaruhi oleh pengalaman, umur, dan pendidikan. Pengalaman dalam menyuluh akan membuat penyuluh tersebut semakin terbiasa menghadapi petani-petani yang membutukan informasi lebih luas. Umur menentukan gaya bahasa yang digunakan penyuluh dalam menyampaikan pesan dan berusaha untuk membuat petani dapat memahami sepenuhnya dan melaksanakan apa yang sebaiknya dilakukan. Pendidikan menentukan penyuluh yang memiliki wawasan yang luas. Sehingga, jika petani meberikan pertanyaan tentang pertanian maka penyuluh tersebut dapat menjawabnya dengan baik sesuai fakta yang ada.
Proses penyuluhan pertanian yang terjadi menggunakan pendekatan kelompok formal. Kelompok formal disni merupakan suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk pelaksanaan dan realisasi tugas tertentu, yang anggota-anggotanya diangkat dan dilegitimasi oleh suatu badan atau organisasi terutama pihak desa. Proses komunikasi yang digunakan dalam komunikasi kelompok adalah model model S-M-C-R-E (source/ sumber, message/pesan, channel/saluran, receiver/penerima, effect/pengaruh).

·     Source/sumber
     Sumber yang berasal dari penyuluh yang memberikan suatu pesean ataupun infomasi yang ada yang diberikan kepada para petani.
·     Message/Pesan
     Pesan adalah informasi yang digunakan penyuluh dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi petani.
·     Channel/saluran
     Saluran yang digunakan penyuluh adalah media-media cetak maupun elektronik untuk memperoleh informasi-informasi yang ada.
·     Receiver/penerima
     Penerima pesan disini adalah petani.
·     Effect/pengaruh
     Pengaruh yang ada selama proses komunikasi adalah hambatan, gangguan sinyal, ataupun pemahaman petani.

3.    Peran Penyuluh Pertanian di Lampung Barat
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/02/MENPAN/2/2008 tahun 2008, tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya,Bahwa tugas pokok penyuluh pertanian adalah melakukan kegiatan:
1)     Persiapan dan perencanaan penyuluhan pertanian,
Penyuluh yang mempersiapkan dan merencanakan ingin melakukan penyuluhan pertanian akan bekerja dengan baik. karena, sudah mempersiapkan hal-hal yang diperlukan selama menyuluh.



2)     Pelaksanaan penyuluhan pertanian,
Penyuluh melaksanakan penyuluhan di suatu daerah yang sudah direncanakan sebelumnya dengan menggunakan media yang layak dan yang mendukung berjalannya proses menyuluh.

3)     Evaluasi dan pelaporan penyuluhan,
Penyuluh akan mengevaluasi hasil kerja yang dilaksanakan tersebut dan memberikan laporan kepada Kepala Penyuluh.

4)     Pengembangan penyuluhan dan Pengembangan profesi penyuluh,
Setiap penyuluh memiliki kekurangan maupun kelebihan dalam menyuluh. Hasil evaluasi akan menentukan bagaimana kinerja yang dilaksanakan sebelumnya. Sehingga penyuluh dapat mengembangkan dan memperbaiki profesi sebagai penyuluh.

5)     Kegiatan penunjang penyuluhan
Menyuluh tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kegiatan penunjang yang mendukung kegiatan menyuluh tersebut. Biasanya bersifat reward atau dana.


Dari data diatas, penyuluh yang memahami perannya lebih banyak kategori sedang. Sedang maksudnya adalah kemampuan penyuluh daerah Lampung Barat dalam memahami peran-peran menyuluh.






Dari data diatas, pendidkan merupakan hal yang menentukan tingkat pemahaman tupoksi tersebut. Penyuluh yang memiliki pendidikan yang semakin tinggi, akan semakin memahami tugas ataupun fungsi dari penyuluh. Pengalamn juga mempengaruhi tingkat pemahaman tupoksi. Namun, tidak selamanya peyuluh dapat memahami tupoksi tersebut. Jika dibandingkan dengan payuluh yang baru dan lama, akan terlihat berbeda tingkat pemahamannya. Penyuluh yang melakukan kinerja yang sesuai harapan, akan memberikan reward atau gaji tambahan. Hal ini akan memicu para penyuluh yang ada di Lampung Barat.

4.    Upaya Peningkatan Penyuluh Pertanian
Petani Indonesia masih memiliki keyakinan bahwa cara yang digunakan adalah cara yang terbaik tanpa membandingkan hal lain. Karena, pendidikan yang dimiliki petani rendah dan hanya mengutamakan keuntungan semata tidak peduli terhadap kondisi alam sekitar. Untuk dapat meyakinkan petani, maka Penyuluh sebaiknya mengenali keadaan petani baik dari segi psikologis maupun dari segi kondisi yang dialami petani. Penyuluh sebaiknya mengetahui permasalahan yang dihadapi petani terhadap tanaman yang diserang oleh penyakit tanaman maupun diserang oleh hama.
Upaya yang dapat dilakukan adalah
·     Pemerintah daerah dalam hal ini BP4K perlu menyediakan perpustakaan bagi penyuluh pertanian, yang berisi buku-buku ilmu pengetahuan, kemudahan akses internet dan kaset-kaset atau Compact Disc (CD) yang berisi pengetahuan tentang teknologi pertanian yang memang sangat diperlukan penyuluh pertanian dan petani.
Adanya perpustakaan akan membangkitkan semangat penyuluh dalam menerima informasi-informasi yang dengan mudah diakses darimanapun.

·     Penyuluh pertanian yang berprestasi atau bekerja dengan baik agar diberikan penghargaan berupa piagam penghargaan, tabungan pendidikan bagi putera-puterinya atau memberikan kesempatan kepada penyuluh pertanian yang berprestasi untuk melaksanakan ibadah haji.
Upaya ini membuat penyuluh akan berlomba-lomba dalam memberikan penyuluhan dengan baik sesuai yang diharapka oleh pemerintah maupun yang diharapkan petani.

·     Adanya program pelatihan yang berkelanjutan baik yang difasilitasi oleh BP4K dengan melibatkan dinas/instansi/kantor yang terkait sebagai narasumber dengan memperbanyak materi.
Dengan adanya pelatihan, akan membuat penyuluh mendapat pengalaman yang baik sebelum melaksanakan penyuluhan ke petani dan melaksanakan dengan baik. di dalam pelatihan, diberikan sebanyak-banyaknya informasi mengenai pertanian. Namun, jika melakukan penyuluhan, penyuluh harus memiliki keahlian dalam menentukan materi apa yang tepat dalam kondisi-kondisi yang ada.


Kesimpulan
            Komunikasi merupakan kejadian yang dilakukan oleh 2 orang maupun sekelompok orang dalam menyampaikan suatu pesan. Komunikasi sangat penting dalam bidang apapun termasuk dalam bidang pertanian yang digunakan oleh penyuluh. Penyuluh pertanian harus memiliki keahlian dalam melakukan penyuluhan dan memiliki pengalaman menyuluh untuk meyakinkan petani agar petani mengetahui inovasi yang baru dalam pertanian dan mengetahui bercocoktanam yang baik dan benar.
            Di Lampung Barat, penyuluh pertanian dari berbagai kalangan yaitu dari SLTA, sampai yang S1. Saat ini, penyuluh pertanian sudah menggunakan teknologi yaitu fasilitas dalam menyampaikan informasi-informasi ataupun mendapatkan informasi mengenai pertanian yaitu media cetak ataupun media elektronik. Fasilitas ataupun reward yang didapatkan oleh penyuluh bergantung pada pengalaman menyuluh, kinerja penyuluh.

Saran
Sebagai penyuluh pertanian, sebaiknya tidak hanya karena reward yang disediakan pemerintah melainkan karena adanya tujuan yang telah ditetapkan dan adanya komitmen yaitu untuk memajukan ataupun mengembangkan produktivitas pertanian Lampung Barat.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat statistik Kabupaten Lampung Barat. 2007. Lampung Barat dalam Angka. BPS Lampung Barat: Lampung.

Mardikanto T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: 11 Maret University Press

Murdiyanto, Eko. 2010. SEPA Vol 6 No. 2. Universitas Sebelas Maret: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Mustika, dkk. 2008.Keragaan Penyuluh Pertanian Dalam Upaya Mendukung Pembangunan Ketahanan Pangan Di Kabupaten Lampung Barat. Bogor: Pascasarjana IPB