Rabu, 11 Februari 2015

Uniknya Budaya Batak Toba



           Ngomong-ngomong masalah batak, tentu banyak masyarakat Indonesia yang mengenal apa itu batak. Tidak heran donk kalau masyarakat batak ada dimana-mana bukan hanya di Medan, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, bahkan di Papua juga. Banyak versi mengenai sejarah budaya batak toba tetapi banyak keunikan dan kekhasan budaya ini. Batak toba dikenal dengan dialeknya yang unik. Ketika orang batak berbicara kepada orang lain dengan suku berbeda pasti orang tersebut bisa langsung mengetahui bahwa orang tersebut berasal dari medan. Kenapa ya, batak itu dikenal dari medan? Yup. Suku batak memang berasal dari Sumatera Utara. Batak terbagi lagi menjadi batak toba, batak karo, batak simalungun, batak pakpak, batak mandailing, dan batak angkola. Orang Batak selalu memiliki nama Marga/keluarga. Nama / marga ini diperoleh dari garis keturunan ayah (patrilinear) yang selanjutnya akan diteruskan kepada keturunannya secara terus menerus. Namun, tidak menghalangi kekerabatan antar suku. Karena suku batak dikenal dengan masyarakat yang sangat menjaga hubungan kekerabatan.
Setiap adat pasti memiliki kekhasan masing-masing terutama dari bentuk rumahnya. Rumah adat batak ini dikenal dengan rumah bolon. Nama yang unik dan mudah diingat yang artinya adalah besar. Rumah bolon ini terbuat dari papan dan daun rumbia yang berbentuk persegi empat seperti rumah punggung.
Uniknya, rumah ini tidak menggunakan paku sama sekali melainkan hanya menggunakan tali yang mempererat daun satu sama lain. Sehingga rumah bolon tersebut bisa berdiri kokoh layaknya sebuah rumah. Pada zaman ini, sudah jarang ditemukan rumah bolon tersebut hanya tinggal beberapa saja.
Tortor merupakan sebutan tarian budaya batak yang berasal dari Sumatera Utara, Tarian memang dikenal dengan gerakan-gerakan yang khas tapi tortor disini memiliki makna yang lebih dari gerakan-gerakannya yaitu merupakan sebuah media komunikasi, di mana melalui gerakan yang dilakukan menghasilkan interaksi antara partisipan upacara. Bukan tortor namanya kalau tidak dibarengi dengan music Gondang. 

Secara umum, music ini memang sangat tepat untuk dipadukan dengan tarian tortor. Kalau bahasa bataknya disebut “margondang”. Kata ini ibagi menjadi 3 yaitu margondang pesta (ungkapan kegembiraan dalam konteks hiburan atau seni pertunjukkan), adat (aktualisasi dari sistem kekerabatan), dan religi (organisasi agamaniah yang masih berdasar kepada kepercayaan batak purba).
Selain itu penari tortor harus menggunakan ulos karena Ulos Batak di kenal sebagai jati diri orang Batak sesuai dengan Budaya dan Adatnya. Ulos Batak di anggap memiliki nilai-nilai tersendiri sesuai dengan makna dan fungsinya berdasarkan ragam dan jenisnya. Keragaman ulos tersebut telah di tetapkan masing-masing sesuai dengan makna dan tujuan pemberiannya. Ada begitu banyak jenis tarian tortor budaya batak sesuai dengan upacara adat yang dilakukan. Sehingga ulos yang digunakan juga berbeda-beda karena setiap ulos memiliki makna yang berbeda-beda.
Banyak keunikan yang dapat kita temui di adat batak toba ini. Setiap adat pasti memiliki keunikannya masing-masing. Oleh sebab itu, mari kita lestarikan budaya kita masing-masing agar adat tersebut tidak gampang punah dan diklaim oleh orang lain. Jangan anggap kalau adat itu kuno tetapi anggaplah kalau adat itu nilai yang sangat berharga.

Minggu, 08 Februari 2015

What Do You Think about CAMPUS?

Sewaktu SMA pasti banyak yang memikirkan aku akan lanjut kemana ya?? Yups, thats in my mind when I was senior high school. Setiap aku tanya teman-teman yang sederajat denganku, mereka juga pada bingung mau pilih universitas dan jurusan yang akan dipilih. Ngomong-ngomong tentang universitas, pasti yang paling di inginkan adalah universitas yang popular di masyarakat. Dari sekian banyak orang yang aku tanyakan, paling banyak mengatakan itu benar. Kenapa? Karena di dalam dunia kerja tentu yang dilihat CV dahulu dan memungkinkan kita dapat nilai plus dari itu. Sebagian mengatakan tidak karena kepribadian seseorang itulah yang membuat dirinya lebih memiliki nilai plus. Banyak persepsi ataupun pendapat mengenai ini. Tapi itu tidak penting, yang penting adalah prepare yourself to get the best for you.
                 Kampus merupakan tempat seseorang menambah dan menggali ilmu yang lebih banyak lagi. Selain itu, kampus juga bisa mengembangkan potensi dalam diri seseorang. Karena di dalam kampus banyak hal yang mungkin tidak bisa terjadi akan menjadi mungkin. Saya pernah bertanya pada seorang mahasiswa mengenai alasan memilih kampus dan jurusan. Dia mengatakan bahwa hal utama yang dipegang adalah kualitas dari kampus tersebut dimana dia melihatnya dari akreditasi setelah itu dia akan memilih jurusan yang dia mampu. Saya berpikir dan itu mungkin benar. Karena dimana ada kualitas yang baik tentu akan menghasilkan yang baik pula, isn’t it? Kampus memang hanya wadah bagi mahasiswa untuk menuju ke jenjang lebih tinggi. Bukan berarti kalau kampus memiliki akreditasi yang baik, mahasiswa akan tenang-tenang saja. That’s wrong. Justru ini akan menjadi patokan untuk menunjukkan bahwa dia pantas berada disitu.
               Salah satunya yaitu kampus Universitas Brawijaya yang dapat menampung anak-anak berprestasi. Sehingga mereka bisa mewujudkan cita-citanya melalui kuliah di kampus. Banyak hal yang bisa kita temui di kampus ini. Ada beragam ekstrakulikuler yang bisa kita pilih sesuai kemampuan kita. Jurusan-jurusan yang ada juga memiliki kualitas yang terbaik.

Selasa, 03 Februari 2015

Apel Impor atau Lokal ?? (Think again)



                Tahun 2015 memang tahun awal dimana Indonesia harus siap bersaing secara International. Kenapa? Karena Indonesia sudah siap menghadapi pasar bebas se asean. Saya pernah berpikir “apakah ini bisa dikatakan peluang atau apakah ini merupakan cara untuk memanfaatkan Indonesia?” Dikatakan peluang karena Indonesia bisa mengekspose produk unggulannya ke luar negeri sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas. Dikatakan dimanfaatkan karena Indonesia bisa saja menerima produk-produk luar negeri yang kita tidak tahu apakah itu limbah atau produk yang tidak laku di negaranya.
         Baru-baru ini Indonesia dikejutkan dengan adanya produk impor yang bisa merugikan konsumen. Pasti semuanya sudah tahu donk apa itu.. Yupz.. Apel impor dari Amerika. Jenis apel yang pernah diperjuabelikan di Indonesia sampai saat ini yaitu ada apel fuji, apel Washington, dan baru-baru ini ada apel grand smith dan gala (California). Perlu diketahui bahwa tidak semua apel impor itu berbahaya bagi konsumen. Hanya saja yang barbahaya saat ini adalah jenis grand smith dan gala. Kedua jenis apel ini mengandung bakteri Listeria monocytogenes.
Bakteri Listeria yang ada di kulit apel
Saya sempat berpikir ketika banyak berita yang mengatakan bakteri ini tetapi tidak banyak yang menjelaskan bakteri ini.
            Dari hasil penelitian yang dilakuakan, dr. H. M. Subuh manyatakan bahwa Listeria monocytogenes adalah suatu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat juga dapat terinfeksi bakteri Listeria, dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare. Listeriosis merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes. Infeksi Listeria juga dapat menyebabkan keguguran pada perempuan hamil.
            Apel grand smith dan apel gala memang sudah tersebar di Indonesia namun setelah dilakukan pengujian kasus apel yang berbakteri ini belum ditemukan di Indonesia. Akan tetapi kita sebagai konsumen harus lebih teliti lagi. Menurut Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) mengatakan bahwa letak Listeria pada kasus apel impor memang masih belum diketahui. Bakteri bisa saja hanya sampai mengontaminasi kulit atau mungkin juga bisa sampai daging buah.
            Barang impor memang sangat elit, akan tetapi kita tidak tahu apakah barang tersebut layak dikonsumsi atau tidak terutama pada produk pertanian. Konsumen harus benar-benar memahami mana produk yang layak dan tidak. Akan lebih aman jika mengkonsumsi produk local. Selain harganya murah namun akan sehat dan terpercaya melindungi konsumen. Saat ini sudah banyak para petani Indonesia menerapkan prinsip pertanian organic dimana produk yang dihasilkan tidak mengandung bahan kimia sintetis walaupun tidak 100% pure. Maka, produk tersebut bebas dari pestisida sehingga tidak merugikan konsumen. Jika dibandingkan milih produk local atau impor itu tergantung orangnya sendiri. Setiap orang memiliki hak masing-masing untuk memutuskannya. Tapi kalau saya lebih memilih produk local karena saya sudah percaya akan hasil produksinya apalagi kalau dibeli langsung dari petaninya. That’s really fresh product and know when it comes.
Apel local juga gak kalah elitnya dengan apel impor. Lihat saja di pasar modern yang anda kunjungi. Tentunya untuk memasuki produk ke pasar tersebut harus melalui proses yang sangat panjang agar bisa dipasarkan. Sehingga ditemukan produk-produk local yang memiliki kualitas yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Konsumen juga tidak perlu khawatir karena produk tersebut tentu sudah diuji terlebih dahulu.
Apel Lokal